Sayap Sayap Sakinah
Afifah
Afra, Riawani Elyta
Pernikahan bukan
sekedar ritus yang membuat kita berubah status dari lajang (single) menjadi kawin (double). Proses pernikahan tak sekedar
terhenti saat tamu-tamu undangan satu per satu pergi menyisakan sampah
berserak.
Pernikahan sesungguhnya
merupakan proses belajar yang berisikan tantangan hidup guna meraih surga.
Itulah mengapa nikah dapat menyempurnakan separuh dien agama kita.
Sering kita mendengar
ucapan selamat agar pernikahan mewujud keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Ini bukan sekedar ucapan klasik tanpa
makna yang tinggi. Sakinah sendiri yang
berarti tentram harus sepaket dengan sayap lain, yakni mawaddah dan rahmah.
Ketiga kata lengkap tersebut jika digabung mengandung keindahan yang bermakna
rasa tentram, bahagia dan nuasa penuh kasih sayang yang hanya terjadi dalam
pernikahan.
Sayangnya, tidak semua
dari kita mudah menuju jalan pernikahan. Misteri jodoh membuat kita harus
berupaya mencari jodoh dengan segala cara. Dari cara yang tidak sesuai syariat
melalui fase pacaran, atau yang sesuai agama dengan cara ta’aruf. Namun tak
jarang banyak yang kesusahan mencari jodoh hingga akhirnya pasif menanti saja
sang pangeran datang menjemput.
Dalam buku Sayap Sayap
Sakinah ini tidak hanya mengupas perihal pernikahan saja. Melainkan dari tahap
pencarian jodoh, tentang walimah, menghadapi malam pertama, serta saat masuk
dalam lingkaran pernikahan yang sesungguhnya. Pernikahan yang seumpama perahu
di lautan lepas tak akan senantiasa bertemu alun yang tenang. Ombak besar
bahkan kadang badai siap menghajar perahu pernikahan. Tinggal siapkah kita
menghadapinya.
Buku Sayap Sayap
Sakinah siap memandu bagi para lajang yang sedang galau mencari jodoh, para
calon pengantin yang resah gelisah menghadapi acara walimah dan malam pertama,
para pasangan yang tengah bersiap mengarungi bahtera rumah tangga, atau
pasangan yang tengah kalut menghadapi perubahan dari bulan-bulan penuh madu
beralih ke bulan-bulan penuh aneka rasa.