RSS
Container Icon

KARVAK NOVEMBER



HaPPy B’dAy…….hApPy b’DaY……..HAppY b’dAY……..

Yup! Di bulan November ini ada tiga sobatku yang merayakan ultah. Mereka itu….. Femi, Ucu dan Irwan. Sekali lagi selamat ulang tahun, semoga panjang umur, murah rejeki dan gampang jodoh, Ups! Hehe…..

Quarter life. Semoga tidak menjadi sebuah quarter life fear. Tetap enjoy saja menjalani hidup. Teruslah mengalir seperti air yang bisa menyesuaikan diri pada segala medan seterjal dan securam apapun.
Kau tentu tahu…..bahwa,
Semakin ke hilir air akan semakin deras mengalir, banyak desakan aliran air lain yang juga berlomba-lomba mencari pertahanan hidupnya. Ikutlah berlomba dengan bijak. Berupaya menjadi bijak dalam menyikapi hidup dengan segala persoalan yang menyertainya. Jangan sampai terjerambab dalam kubangan lumpur, terpanggang siang lalu menghilang kekeringan.

Semakin mendekat ke muara akan semakin banyak aral melintang, kuncinya sabar dan tawakal…..terus berjuang keluar dari badai yang bergejolak di dalam.
Berat, kawan. Tapi kita harus sampai ke lautan biru lepas. Tempat yang luas dan damai, tempat di mana harapan kita mungkin telah menunggu dalam sunyinya. Tempat yang menjanjikan bagi kebahagiaan. Dan sekaligus pelabuhan terakhir bagi hidup kita kelak.

Intinya
TETAP SEMANGAT!!!!!
Siap UPL?



Menu spesial kali ini adalah……berkaitan dengan perayaan hari pahlawan. Oh ya, Selamat Hari Pahlawan.
Orang bijak bilang bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai perjuangan para pahlawannya. Nah, wujudnya…..macam-macam.
Tapi menurutku hal termudah untuk menghargai jasa perjuangan pahlawan-pahlawan kita dalam memerdekakan bangsa Indonesia adalah……dengan menjaga lingkungan bumi Nusantara dari berbagai kerusakan. Penebangan liar? Sampah?
Tentu saja, Indonesia yang indah bukanlah tong sampah. Bumi secara universal juga bukan tong sampah. Lalu…..ada apa dengan………..

BUMI BUKAN TONG SAMPAH


Terinspirasi sama stiker yang ada di organizerku, dengan tulisan ‘Bumi Bukan Tong Sampah’ dan sebuah peristiwa yang aku alami beberapa waktu lalu…….

Nah, yang membuatku syok nggak jadi lapar adalah…..pada saat gigitan terakhir, ee….dengan semena-mena dia mencampakkan begitu saja bungkus bekas rotinya ke lantai. Wuiiik! Nggak salah tuh! Tidak berperikesampahan amat. Pikirku.





lanjutan SUSUR PANTAI NUSAKAMBANGAN































MASALAH ZIZAH


“Begini.....” Zizah yang sedang menghadapi buku tulisnya mulai membuat titik-titik di bukunya. Welly memperhatikannya dengan seksama.

“Kamu minta aku pecahin teka-teki ya? Kamu dapat dari mana?”

“Wel, aku serius nih. Kamu tahu kan aku paling suka corat-coret kalau sedang cerita sesuatu. Titik-titik ini adalah perumpamaan kisah kami.” Zizah lalu memberi huruf titik-titiknya itu sebagai dirinya, Teni, Pawit, dan Hadi. Cinta segi enam lah yang tercipta. Zizah suka Hadi, Hadi sendiri kelihatannya suka Teni, Pawit yang mantan Teni suka Zizah, dan Teni yang lagi dekat dengan Hadi ternyata suka kakak Hadi. Terus ada pemain tambahan Rini, cewek yang juga teman Zizah ini sangat tergila pada Hadi.

“Wah, pusing juga ya?” komentar Welly setelah mendengar cerita Zizah.

“Aku harus gimana, Wel?”












SANG TUAN ENGGAN DAN AKU

Sebuah applause mungkin pantas bagiku
Hebat!
Bravo!
Untaian kalung bertahta enggan telah melingkar dileherku
Senangnya…..
Aku bebas berkelana dalam dimensi ilusi

Bak seekor anjing aku terbelenggu berjalan menurut Sang Tuan Enggan membawaku serta
Tak pernah ku bersusah merepotkan diri berebut tulang dengan anjing lain

Namun tengah malam kemudian, bintang penyesalan memperolok diriku yang bodoh menghamba pada Tuan Enggan
Aku mendengus berkilah
Siapakah yang salah?
Apa aku salah jikaku ingin segala sesuatu tanpa ku harus mengurs keringat yang tak enak itu
Aku mencibir Sang bintang penyesalan









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS