RSS
Container Icon

Valentine on Februari09

Pilihan Untuk Menikah


Teringat sebuah tulisan tentang pilihan dalam menikah dari seorang teman.
Mumpung momentnya pas di bulan kasih sayang (katanya)
Ini dia pilihan tentang menikah or tidak menikah.

Sesungguhnya menikah pun adalah sebuah pilihan hidup. Seperti halnya saat kita memilih sekolah, pekerjaan, memilih baju, sepatu, sandal, memillih menu makanan.
Selalu ada pilihan dalam hidup.

Jika ada orang yang memilih untuk jadi bujangan seumur hidup itu pun pilihan baginya.
Jika ada seorang wanita yang tidak ingin menikah itu pun pilihan hidupnya.
Entah dengan alasan apa mereka memutuskan untuk menyendiri yang jelas itu pilihan hidup mereka yang harus dihormati. (melihat dari lingkungan sekitar banyak yang hingga usia mendekati senja masih melajang, dan tampaknya mereka begitu menikmati hidupnya tuch! Gak tau ya, dalamnya?)
Mungkin awalnya mereka ingin menikah, tapi sepertinya ada sebentuk trauma yang menenggelamkan keinginan untuk menikah tersebut.

Pernah terlintas pula dalam benak untuk tidak menikah saja, bebas berpetualang ke dunia yang luas ini tanpa ada yang mengganduli.
Terbang dari satu pucuk dunia ke pucuk dunia yang lain.
Terbayang begitu menyenangkan. Tidak akan ada yang mengekang gerak langkah kita. Karena hidup ini hanya untuk kita.

Tapi entah kenapa mendadak muncul sebentuk kerinduan yang aneh. Apalagi setelah teman-teman terbaik satu-persatu pergi mencari sesuatu yang mereka sebut cinta.
Ah….. betapa sepinya.

Pilihanku untuk tidak menikah perlahan tapi pasti meluntur. Apalagi ada satu keinginan terbesar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Ku pikir satu-satunya jalan adalah dengan cara menikah, aku bisa menjadi seorang yang sempurna (sempurna secara manusia, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta).

Menjajal satu tantangan hidup lain tidak ada salahnya, bukan?
Rasakan saja sensasinya seperti saat kau sedang menjelajah dunia. Bukankah satu buah pribadi juga memiliki misteri untuk diselami.
Bukankah jika kau ingin mengelilingi dunia, berdua lebih ceria berwarna daripada sendiri dalam sunyi?

Akhirnya kumantapkan memilih menikah saja sebagai pilihan hidup.

Dan tahukah kau?
Pilihan ini tidaklah salah.
Aku merasa sedang menaiki grafik perbaikan diri.
Ada kenyamanan bersemayam
Ada ketenangan bersarang
Aku jadi lebih mencintai hidupku dari sebelumnya.

Niwey, terlepas dari pengalamanku tersebut
Menikah tetaplah menjadi sebuah pilihan hidup
Pilihan hidup untuk menjadi lebih baik
Pilihan hidup menjadi umat Rosulullah yang sebenarnya

or pilihan untuk menempuhi surga dengan jalan suci yang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS